Nasab Nabi Muhammad ﷺ dan Wafat Ayahnya
🔰 Pendahuluan
Salah satu bentuk kecintaan kita kepada Nabi Muhammad ﷺ adalah dengan mengenal siapa beliau secara utuh, termasuk nasab (garis keturunan) beliau yang mulia. Nasab beliau tidak hanya menunjukkan kemuliaan keluarga, tetapi juga merupakan tanda bahwa Allah ﷻ memilih beliau dari keturunan yang terbaik untuk menyampaikan risalah Islam kepada umat manusia.
Dalam sebuah hadis disebutkan:
إِنَّ اللَّهَ اصْطَفَى كِنَانَةَ مِنْ وَلَدِ إِسْمَاعِيلَ، وَاصْطَفَى قُرَيْشًا مِنْ كِنَانَةَ، وَاصْطَفَى مِنْ قُرَيْشٍ بَنِي هَاشِمٍ، وَاصْطَفَانِي مِنْ بَنِي هَاشِمٍ
"Sesungguhnya Allah memilih Kinanah dari keturunan Ismail, memilih Quraisy dari Kinanah, memilih Bani Hasyim dari Quraisy, dan memilihku dari Bani Hasyim."
(HR. Muslim no. 2276)
A. Nasab Ayah Nabi Muhammad ﷺ
Nasab dari jalur ayah beliau adalah sebagai berikut:
Muḥammad bin ‘Abdullāh bin ‘Abdul Muṭṭalib bin Hāsyim bin ‘Abd Manāf bin Quṣayy bin Kilāb.
Jalur nasab ini adalah bagian dari keturunan Nabi Ismail bin Ibrahim ‘alaihimassalām, yang sangat dijaga kesuciannya sebagaimana disebutkan dalam berbagai kitab sirah seperti Sirah Ibnu Hisyam dan Al-Bidāyah wa an-Nihāyah.
B. Nasab Ibu Nabi Muhammad ﷺ
Nasab beliau dari jalur ibu, yaitu:
Aminah binti Wahab bin ‘Abdi Manāf bin Zuhrah bin Kilāb.
Baik dari jalur ayah maupun ibu, nasab beliau bertemu pada kakek kelima, yaitu Kilāb bin Murrah. Ini menunjukkan bahwa beliau berasal dari keturunan yang murni dan terhormat, bahkan kedua orang tuanya masih termasuk satu rumpun suku Quraisy.
C. Wafatnya Ayah Nabi ﷺ
Abdullah, ayah Nabi Muhammad ﷺ, wafat ketika Rasulullah ﷺ masih berada dalam kandungan ibunya. Ia meninggal di Madinah (Yatsrib) dalam perjalanan pulang dari berdagang di Syam. Beliau wafat di usia sekitar 18 tahun, dan tidak sempat menyaksikan kelahiran putranya.
Dengan demikian, Rasulullah ﷺ lahir dalam keadaan yatim, sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur'an:
أَلَمْ يَجِدْكَ يَتِيمًا فَآوَى
"Bukankah Dia (Allah) mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungimu?"
(QS. Adh-Dhuha: 6)
Ayah beliau tidak meninggalkan warisan harta, namun Allah ﷻ menjaga dan memelihara Rasulullah ﷺ melalui kakeknya Abdul Muthalib, lalu pamannya Abu Thalib.
📚 Rujukan Kitab-Kitab Sirah
- Sirah Ibnu Hisyam, Juz 1, bagian awal sejarah kelahiran Nabi
- Al-Bidāyah wa an-Nihāyah, Ibnu Katsir, Jilid 2
- As-Sirah al-Halabiyah, oleh Ali bin Burhanuddin al-Halabi
🧾 Kesimpulan
Nasab Nabi Muhammad ﷺ dari jalur ayah adalah Abdullah bin Abdul Muththalib, dan dari ibu adalah Aminah binti Wahab. Kedua jalur ini bertemu pada Kilāb bin Murrah, menunjukkan kesucian dan kehormatan keturunan beliau.
Ayah beliau wafat sebelum kelahirannya, dan dimakamkan di Madinah, menjadikan Nabi ﷺ seorang yatim sejak dalam kandungan. Ini menjadi salah satu bukti betapa Allah ﷻ menjaga dan memuliakan Rasul-Nya sejak sebelum lahir hingga wafatnya.
Wallāhu a‘lam bish-shawāb

Komentar
Posting Komentar
Kritik dan saran silahkan lampirkan komentar anda